اَللّهُمَّ ِإنْ ُكْنتَ َكَتْبتَنِي ِفىْ أُمِّ اْلِكَتاِب َمْحُرْومًا أَوْ َمْطرُوْدًا أَوْ ُمقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرّزْقِ فَامْحُ أَللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَاِني وَطَرْدِي وَإِقْتَارَ رِزْقِي
Makna doa yang perlu di luruskan tersebut adalah: “Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan aku dalam kitab-Mu sebagai orang yang terhalang, tersingkirkan atau yang yang terkurangi rizkinya. Maka hapuslah ya Allah dengan karunia-Mu kesengsaraan, keterhalangan, ketersingkiran dan kekurangan rizkiku…”. Doa ini tidak ada yang meriwayatkan dengan riwayat yang shahih dan doa tersebut mangandung makna seakan-akan taqdir Alllah dapat berubah, padahal umat islam sepakat sebagaimana yang di nash alqur’an maupun hadits bahwa taqdir Allah, kehendak Allah tidak dapat di ubah dengan sesuatu apapun, karena perubhan menandakan baharunya sesuatu sedangkan Allah dan sifat-sifat-Nya adalah azali (tidak memiliki permulaan) dan abadi (tidak memiliki penghabisan). Artinya taqdir Allah tidak berubah
Amalan Malam Nisfu Sya’ban
Berbagai amalan malam Nisfu Sya’ban dapat
dimulai setelah sholat maghrib. Berpegang pada hadits Rasulullah saw,
sebaiknya ibadah malam Nisfu Sya’ban ini dilakukan secara individual
(tidak berjama’ah). Namun juga tidak ada pelarangan jika dilakukan
secara berjama’ah. Dengan didahului shalat sunnah dua rakaat yang
niatnya adalah
أصلى سنة نصف شعبان ركعتين لله تعالى
Artinya: Aku niat shalat sunat nisfu sya’ban 2 rakaat sebagai karena Allah Ta’ala.
Bilangan shalat sunnah Nisfu Sya’ban adalah 2 rakaat dengan 1 kali
salam. Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca surat Al-Kafirun.
Sedangkan pada rakaat setelah Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlas.
Dalam Ihya’ Ulumiddin, Imam Ghazali memberikan petunjuk agar dalam
setiap rekaatnya setelah membaca fatihah hendaknya membaca surat
al-Ikhlas sebelas kali. Atau dapat juga shalat sepuluh rakaat disetiap
rakaatnya membaca Fatihah dan membaca al-Ikhlas seratus kali. Shalat ini
disebut juga shalat al-khair, hal ini berdasar pada apa yang dilakukan
oleh para ulama terdahulu.
Setelah shalat sunnah dua rekaat biasanya dilanjutkan dengan membaca
surat yasin tiga kali yang dan ditutup dengan do’a malam Nisyfu Sya’ban
di bawah ini
اَللَّهُمَّ يَا ذَا
الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ
ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ
اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ .
اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ
شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى
الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي
وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ
فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ
فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى
نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ
اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ
النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا
كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا
اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ
يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
Artinya:
Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan. Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.” Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin.
Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan. Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.” Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin.
Amalan Malam Nisfu Syaban
Bagaimana merayakan malam Nisfu Sya’ban?
Adalah dengan memperbanyak ibadah dan salat malam dan dengan puasa,
namun sebagaimana yang dilakukan Rasulullah, yaitu dengan secara
sendiri-sendiri. Adapun meramaikan malam Nisfu Sya’ban dengan
berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah, Rasulullah tidak
pernah melakukannya. Sebagian umat Islam juga mengenang malam ini
sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka’bah.
Adapun apa yang sering dilakukan oleh
sebagian umat Islam, yaitu Salat Malam Nisfu Sya’ban sebanyak 100
rakaat, ini tidak ada landasannya dan termasuk bid’ah. Syeikh
Abdurrahman bin Ismail al-Muqaddisi telah mentahqiq masalah ini.
Demikian juga tidak ada do’a khusus untuk malam nisfu Sya’ban, namun
cukup dengan do’a-do’a umum terutama do’a yang pernah dilakukan
Rasulullah. Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya’ban
dengan cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur’an, berdo’a
dan amal-amal salih lainnya.
Antara Peristiwa di Bulan Sya’ban
- Malam Nisfu Sya’ban pada 14 Sya’ban.Keagungan malam Nisfu Sya’ban seumpama keagungan Rejab dengan malam Isra’ Mikrajnya dan keagungan Ramadhan dengan Lailatul Qadarnya.
- Berlaku penukaran qiblat dari Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis ke Kaabah di Masjidil Haram, Mekah pada 15 Sya’ban.
- Berlaku peperangan Bani Mustalik pada bulan Sya’ban tahun kelima hijrah. Kemenangan berpihak kepada Islam
- Perang Badar yang terakhir pada tahun keempat Hijrah.
Bacaan Yaasin Pada Malam Nisfu Sya’ban
Pada malm Nisfu Sya’ban, disunatkan membaca
Surah Yaasin sebanyak tiga kali berturut-turut dengan niat doa yang
berbeza-beza sebagaimana berikut :
- Bacaan Yaasin yang pertama memohon supaya Allah SWT memanjangkan umur di dalam ketaatan kepadaNya dan sentiasa beramal soleh.
- Bacaan kali kedua memohon supaya di tolak segala bala’ dan bencana yang bakal menimpa.
- Bacaan kali ketiga memohon supaya kita tidak berhajat melainkan kepada Allah SWT dan memohon supaya dimurahkan rezeki yang halal.
MANFAAT DAUN SIRIH DALAM KESEHATAN
v DAUN SIRIH
Nams ilmiah : Piper betle L atau Chaviva auriculata Miq
Family : Piperraceae
Nama daerah : Sereh, sireh , canbai, seureuh, sedah,
Sirih merupakan tanaman menjalar dan merambat pada batang pohon di sekelilingnya.
Dengan daun yang berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh bersilang-seling, bertangkai,
teksturnya agak kasar dan mengeluarkan bau jika diremas. Batangnya berwarna cokelat
kehijauan, berbentuk bulat dan berkerut. Sirih hidup subur dengan ditanam di daerah tropis
dengan ketinggian 300-1000 m di atas permukaan laut terutama di tanah yang banyak mengandung bahan organik dan air.
KHASIAT PENGOBATAN :
1. Batuk
Ø Rebus 15 lembar daun sirih dengan 3 gelas air hingga tersisa ¾ Nya .
Ø Minum dengan madu .
2. Bronchitis
Ø Rebus daun sirih sebanyak 7 lembar
Ø Potong 1 gula batu dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas
Ø Minum sehari 3x ¾
3. Menghilangan bau badan
Ø Rebus 5 lembar daun sirih segar, dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas air
Ø Minum pada siang hari
4. Luka bakar
Ø Dau segar dip eras air nya
Ø Tambahkan sedikit madu
Ø Bubuh kan ke tempat luka bakar
5. Mimisan
Ø Daun agak muda 1 lembar di remuka/dilumatkan
Ø Gulung untunk menyumbat hidung berdarah
6. Bisul
Ø Daun sirih secukupnya di cuci bersih
Ø Di tumbuk menjadi halus
Ø Di oleskan pada bisul dan sekelilingnya.
Ø Lalu dibalut. sehari 2 kali
Copy and WIN : http://ow.ly/KfYkt
Copy and WIN : http://ow.ly/KfYkt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar