Tahun
Qamariah atau Lunar Year yang menjadi dasar penanggalan Hijriah adalah
tahun yang panjang waktunya tidak pernah berkurang. Ini dapat difahami
jika orang sudi memperhatikan sejarah dan keadaannya:
1. Orbit Bumi keliling Surya bukanlah berupa lingkaran bundar karena
lingkaran begini akan menggambarkan jarak Bumi dari Surya selalu sama
sepanjang tahun, padahal pengukuran dengan sistem parallax menyatakan
ada kalanya Bumi sejauh 90 juta mil dari Surya dan ada kalanya sejarak
94 juta mil. Sekiranya orbit bundar itu terlaksana maka Bumi akan
kekurangan daya layangnya keliling Surya, dan aktifitas Sunspot di
permukaan Surya tetap stabil, bersamaan, padahal perubahan aktifitas itu
selalu ada karena ditimbulkan oleh tarikan Surya pada planet-planet
yang kadang-kadang mendekat dan kadang-kadang menjauh.
2. Orbit Bumi keliling Surya bukan pula berupa lingkaran elips atau lonjong karena
lingkaran begini akan membentuk dua titik perihelion dan dua titik
aphelion orbit. Jika ini memang berlaku maka susunan Tatasurya akan
kacau balau dengan akibat yang susah diramalkan. Dan dengan pemikiran
logis, orbit demikian dapat dikatakan tidak mungkin terjadi dalam
tarik-menariknya Surya dengan Bumi, karena setiap kali Bumi berada pada
titik perihelion orbitnya, dia harus tertarik untuk membelokkan arah
layangnya ke kiri beberapa derajat mendekati Surya yang dikitari.
3. Orbit berbentuk lingkaran OVAL adalah
satu-satunya yang dilakukan Bumi, memiliki satu perihelion yaitu titik
di mana Bumi paling dekat pada Surya sembari melayang cepat, dan satu
titik aphelion yaitu titik terjauh dari Surya waktu mana Bumi melayang
lambat. Dengan orbit OVAL begini terwujudlah daya layang berkelanjutan
menurut ketentuan ALLAH, begitu pun jarak relatif antara 90 juta mil,
dan aktifitas Sunspots yang berubah sepanjang tahun untuk mewujudkan
perubahan cuaca di muka Bumi.
Keadaan orbit planet demikian dinyatakan ALLAH dengan istilah SIDRAH pada Ayat 53/14 dan 53/16. Arti Sidrah yaitu TERATAI,
bunga mengambang di atas permukaan air sementara uratnya terhunjam di
tanah. Di waktu pasang naik, teratai itu ikut naik dan ketika pasang
surut dia pun ikut turun. Demikian pula Bumi bergerak keliling Surya
dalam orbit Oval yang kemudian dipakai orang pada roda dengan sistem
piston untuk penambah daya dorong pada mesin bertenaga besar.
Lingkaran oval berbentuk telur di mana ada bujur besar dengan titik aphelion, dan bujur kecil dengan titik perihelion.
Sewaktu Bumi berada pada titik perihelion ini, tarik-menariknya sangat
kuat dengan Surya hingga ketika itu gelombang laut tampak lebih besar
daripada biasanya, dan mulailah penanggalan Muharram selaku bulan
pertama Lunar Year. Karena keadaan Bumi serius sekali, melayang cepat
dan paling dekat dari Surya, lalu dinyatakan Muharram selaku bulan
terlarang yaitu Syahrul Haraam yang sering pula diartikan dengan “Bulan Mulia.”
Kemudian itu
Bumi mulai melayang lambat dan paling lambat sewaktu berada di titik
aphelion yaitu bulan betujuh, maka bulan Rajab itu pun dinamakan bulan
terlarang karena Bumi ketika itu paling jauh dari Surya dalam keadaan
serius. Pada tanggal 27 bulan itu dulunya Muhammad dimi’rajkan ALLAH
dari Bumi ke planet Muntaha.
Setelah itu
Bumi mulai pula melayang cepat karena ditarik oleh Surya hingga mencapai
bulan kesebelas dan lebih cepat pada bulan kedua belas, yaitu bulan
Zulkaedah dan Zulhijah, semakin dekat pada Surya, lalu kedua bulan itu
juga dinamakan bulan terlarang karena nyatanya Bumi dalam keadaan
serius. Pada tanggal 29 Zulhijah, Bumi telah menyelesaikan satu orbitnya
345 derajat Surya, yaitu satu tahun Lunar Year.
Itulah sebabnya kenapa Muharram, Rajab, Zulkaedah, dan Zulhijah dinamakan empat bulan terlarang,
pada bulan-bulan itu Bumi sedang mengalami tarikan kuat dari Surya dan
juga mengalami tarikan lemah hingga manusia Bumi bagaikan diberi
peringatan tentang planet yang didiami terutama mereka yang mengetahui
hisaab atau perhitungan nasib diri. Namun keadaannya mengandung ilmu
astronomi yang harus dipelajari setiap diri. Dalam pada itu Rabi’ul
Awwal waktu mana Muhammad lahir dan meninggal dunia, begitu pun Ramadhan
selaku bulan turunnya Alquran, keduanya tidak dinyatakan bulan
terlarang, karenanya teranglah Islam tidak mengandung kultus individu.
Alquran tidak memberikan data tentang hari kelahiran Ibrahim dan
Muhammad walaupun yang pertama dinyatakan IMAM bagi manusia dan pendiri
Ka’bah, dan yang keduanya dinyatakan penyampaian Alquran dan Nabi
terakhir.
Satu kali orbit Bumi keliling Surya bukan 360 derajat tetapi 345 derajat dilaluinya selama 354 hari 8 jam 48 menit dan 36 detik. Dalam satu bulan Qamariah, Bumi bergerak sejauh 28˚ 45’ atau dalam satu hari sejauh 0derajat 58’ 28’’,4.
Perlu dicatat
bahwa Bulan mengorbit keliling Bumi sejauh 331˚ 15’, selama 29 hari 12
jam 44,04 menit. Dia bergerak dalam satu hari sejauh 11˚ 12’. Jadi
keliling 360˚ – 331˚ 15’ = 28˚ 45’ kalau dikalikan 12 bulan Qamariah
maka satu tahun Islam adalah 354 hari 8 jam 48 menit dan 36 detik atau 345 derajat gerak edar Bumi keliling Surya.
Untuk mengitari
Surya 360 derajat keliling, maka Bumi memakai waktu selama 370 hari.
Dalam pada itu satu tahun musim pada abad 20 Masehi dijalani Bumi sejauh
355˚ 12’ selama 365 hari 6 jam.
Hal ini dapat dibuktikan dengan terlambatnya bintang-bintang di angkasa
pada waktu tertentu yang sama setiap tahunnya sejauh 4˚ 48’.
Jadi menurut
tahun musim atau Solar Year, maka Bumi bergerak keliling Surya sejauh
355˚ 12’ yaitu 4˚ 48’ sebelum mencapai titik lingkaran penuh, hingga
360˚ – 355˚ 12’ = 4˚ 48’ jika dikalikan dengan 75 tahun musim menjadi
360˚ barulah Bumi berada pada posisi pertama selaku awal tahunnya.
Ketika itu bintang-bintang di angkasa mungkin berada kembali pada posisi
tertentu pada waktu bersamaan dengan 75 tahun yang lampau, karena Bumi
sendiri bukan berada pada titik perihelion orbit semula.
Namun jika dihitung menurut tahun Hijrah atau Lunar Year, ternyata Bumi memulai orbitnya dari titik perihelion pada tanggal 1 Muharram,
lalu bergerak 345 derajat keliling Surya yaitu 15˚ sebelum mencapai
titik lingkaran 360 penuh. Setelah 24 tahun kemudiannya, Bumi berada
kembali pada posisi bermula, yaitu 360˚ – 345˚ sama dengan 15˚ x 24
tahun = 360˚. Waktu itu setiap bintang di angkasa berada kembali pada
posisi tertentu bersamaan dengan posisinya pada waktu tertentu 24 tahun
yang lampau, dan Bumi juga berada kembali pada titik perihelion orbitnya
bermula.
Jadi patokan mulai bergerak orbitnya dari titik perihelion (titik terdekat) pada tanggal 1 Muharram tidak seperti gambar di bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar