Selasa, 24 Maret 2015

Menjelang Wafat, Ibu Ini Menitipkan Orang-orang Miskin untuk Dijaga oleh Anaknya

Menjelang Wafat, Ibu Ini Menitipkan Orang-orang Miskin untuk Dijaga oleh Anaknya


kasih ibu hingga akhir hayat

Kasih ibu sepanjang hayat, bahkan sampai saat saat jelang meninggalnya seorang Ibu masih meninggalkan wasiat untuk dijalankan anaknya. Ibu ini meninggalkan wasiat yang tak biasa, mengingatkan anaknya bahwa masih banyak orang miskin yang harus dijaga.


Sejak anak-anaknya masih kecil, keluarga mereka akrab dengan perjuangan. Suaminya adalah seorang profesor dan guru besar, yang juga aktif dalam pergerakan kemerdekaan melalui PSI (Partai Sosialis Indonesia). Suatu saat keteguhan pandangan sang suami mengharuskan ia bertentangan pendapat dengan Soekarno, Presiden RI saat itu.  "Ketika itu Bapak terlibat PRRI sehingga kami harus mengungsi ke luar negeri.", kata Anaknya mengenang.  Di luar negeri itulah, Ia dan keluarganya merasakan sebenar-benarnya kesulitan hidup karena kondisi keluarganya yang sangat miskin, bahkan mereka jarang berganti baju karena hanya punya sedikit saja, kondisi keluarga mereka sangat memprihatinkan.

Masa berlalu, kehidupan keluarga mulai membaik dan si Anak bersekolah di luar negeri. Tapi perjuangan kali ini adalah menghadapi hinaan dari teman sekolahnya yang warga Eropa, dihina sebagai anak Asia membuatnya malah bertekad untuk berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Kelak, si Anak melanjutkan pendidikan ke Akabri karena ia ingin jadi tentara, ini berarti sebagai prajurit ia harus siap hidup susah, dan ia melakoninya. Karirnya gemilang bahkan tim Kopassus yang ia pimpin menjadi salah satu tim yang disegani dunia pada masanya.


Sang Anak kini telah pensiun muda dari ketentaraan lalu berjuang sehingga menjadi pengusaha yang cukup sukses. Rumahnya ribuan hektar di tengah kampung yang masih asri, tapi ia tak lupa masyarakat sekitar. Sudah puluhan anak-anak yang tinggal di sekitar rumahnya diberi beasiswa sehingga terus bersekolah. Warga juga diajak bekerja untuk mengelola lahan di rumahnya sehingga memiliki sumber penghasilan yang mencukupi

Sekarang ia maju menjadi salah satu calon presiden RI. Ia merencanakan untuk membangun pertanian agar rakyat Indonesia bisa makan dari lahannya sendiri dengan tenang, serta mendorong munculnya wirausahawan wirausahawan dari desa. Ia melalui partainya juga ingin membuat Bank Tani dan Nelayan agar petani memperoleh modal dengan mudah, memberdayakan koperasi-koperasi untuk menampung hasil tani dan menjual pupuk dengan terjangkau

Ya, karena ia selalu ingat pesan Ibundanya saat saat menjelang wafat,
"Bowo, jangan lupa, rakyatmu masih banyak yang miskin,"

Anak itu adalah Prabowo Subianto, dan Ibunya adalah Dora Sigar Sumitro, istri Sumitro Djojohadikusumo



Sumber : vivanews dan tumblr gerindra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar