Selasa, 24 Maret 2015

Penyakit Osteoporosis Pada Wanita



Wanita memiliki resiko lebih besar terkena osteoporosis dibanding pria. Salah satu penyebabnya adalah hormon yang dimiliki wanita yaitu hormon estrogen. Hormon estrogen memiliki peran dalam mengatur menstruasi, kehamilan, menyusui dan juga menopause.
Bertambahnya usia, wanita akan mengalami kekurangan hormon estrogen sehingga menyebabkan kalsium di dalam tubuh menjadi lebih mudah lepasa dan tulang menjadi keropos. Hal inilah yang menyebabkan wanita lebih rentan terkena penyakit osteoporosis. Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai penyakit osteoporosis. Penyakit osteoporosis pada wanita dan cara pencegahannya untuk mengurangi resiko terkena osteoporosis.

Penyakit Osteoporosis

Penyakit osteoporosis atau dikenal dengan the silent epidemic dikarenakan tidak memiliki gejala khusus pada penderitanya. Bahkan penderita tidak menyadari menderita osteoporosis, hal ini dikarenakan kalsium dan tulang mengalami proses kehilangan secara diam-diam tanpa mengalami keluhan dan berlangsung secara progresif.
Menurut WHO, Penyakit osteoporosis merupakan penyakit tulang sistematik dengan adanya penurunan kepadatan, kualiatas dan massa tulang sehingga mengakibatkan tulang menjadi rapuh dan patah. Gejala yang dialami oleh penderita penyakit osteoporosis tidak spesifik. Adapun penderita seringkali mengeluhkan rasa nyeri pada bagian tulang dan punggung. Selain itu patah tulang yang umum terjadi pada tulang belakang, pergelengan tangan atau pada bagian pinggul sehingga meningkatkan osteoporosis.

Penyakit Osteoporosis Pada Wanita

Osteoporosis pada wanita dipicu karena perubahan hormon estrogen. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit osteoporosis yang dialami oleh wanita :

1. Osteoporosis postmenopausal

Osteoporosis yang dipengaruhi hormon estrogen sehingga menghambat dalam pengangkutan kalsium yang di bawa ke dalam tulang. Pada umumnya seringkali terjadi pada wanita yang berusia 51-57 tahun meskipun demikian bisa saja muncul lebih cepat apabila kebutuhan kalsium dan vitamin D tidak mencukupi. Wanita yang memiliki resiko osteoporosis postmenopausal kebanyakan adalah wanita yang berkulit dan wanita pada bagian timur.

2. Osteoporosis senilis

Osteoporosis jenis ini disebabkan karena kekurangan kalsium, sehingga wanita yang mengalami osteoporosis senilis memiliki ketidakseimbangan usia dengan pembentukan tulang. Umumnya terjadi pada usia 70 tahun ke atas dan sangat rentan terjadi pada wanita.

3. osteoporosis sekunder

Selain kedua penyebab diatas yaitu dipengaruhi oleh hormon estrogen dan kekurangan kalsium, wanita juga dapat mengalami osteoporosis sekunder yang disebabkan karena keadaan medis. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya gagal ginjal dan kelainan hormonal juga karena pengaruh obat-obatan. Bahkan bagi wanita yang tidak memiliki pola hidup sehat (mengkonsumsi alkohol dan merokok) dapat menyebabkan osteoporosis sekunder dua kali lipat.

Pencegahan dan Pengobatan Osteoporosis

Semua wanita memerlukan kalsium dan juga vitamin D. Sedangkan pada wanita paska menopause dapat berkonsultasi dengan dokter sehingga memperlambat terjadinya osteoporosis. Salah satunya dengan menggunakan alendronat yang memiliki fungsi dalam mengurangi penyerapan tulang pada wanita yang mengalami menopause, meningkatkan masa tulang dan tulang panggul kemudian terakhir memiliki fungsi dalam mengurangi kejadian patah tulang.
Sedangkan pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup, melakukan olahraga yang teratur dan juga dapat mengkonsumsi obat yang dapat mencegah osteoporosis (Sesuai resep dokter). Anda dapat mengkonsumsi susu minimal 2 gelas dan menambahkan vitamin D untuk dapat meningkatkan kepadatan tulang.
0
SHARES

Tidak ada komentar:

Posting Komentar